Profil Desa Giwangretno
Ketahui informasi secara rinci Desa Giwangretno mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Giwangretno, Kecamatan Sruweng. Menelusuri denyut kehidupan desa lumbung pangan, potensi pertanian padi dan peternakan sapi potong yang terintegrasi di sepanjang aliran subur Sungai Kejawang, Kebumen.
-
Lumbung Pangan Agraris
Merupakan desa agraris murni yang berfungsi sebagai salah satu lumbung padi andalan di Kecamatan Sruweng, dengan seluruh sendi kehidupan masyarakatnya berpusat pada aktivitas pertanian.
-
Sistem Pertanian Terintegrasi
Perekonomian desa ditopang oleh sinergi yang kuat dan saling menguntungkan antara sektor pertanian padi di lahan basah dengan subsektor peternakan sapi potong.
-
Ketergantungan pada Sungai Kejawang
Sungai Kejawang memegang peranan sebagai urat nadi kehidupan desa, berfungsi sebagai sumber utama irigasi yang menentukan keberhasilan panen dan keberlangsungan ekonomi warga.
Terletak di sisi utara dari koridor transportasi utama Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Desa Giwangretno memancarkan pesona sebagai sebuah kawasan agraris yang subur dan produktif. Jauh dari deru jalan raya dan lalu lalang kereta api, kehidupan di sini berjalan dalam ritme alam yang tenang, diatur oleh musim tanam dan panen. Dengan hamparan sawah yang luas dialiri oleh Sungai Kejawang, Giwangretno secara kokoh memantapkan identitasnya sebagai lumbung pangan dan pusat peternakan terintegrasi yang vital bagi ketahanan pangan regional.
Geografi Agraris di Tepian Sungai Kejawang
Secara geografis, Desa Giwangretno berada di sebelah utara jalur rel kereta api, menempati dataran rendah yang subur. Posisinya ini membuatnya menjadi zona penyangga hijau yang didedikasikan sepenuhnya untuk kegiatan pertanian. Lanskap desa didominasi oleh persawahan yang membentang luas, diselingi oleh permukiman penduduk yang berkelompok. Sungai Kejawang yang mengalir di wilayahnya menjadi fitur geografis sekaligus sumber kehidupan utama yang menopang seluruh aktivitas agrikultur.Batas-batas wilayah administrasi Desa Giwangretno meliputi: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Condongcampur. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Purwodeso. Batas selatannya ialah Desa Trikarso dan Desa Sruweng, sementara di sebelah barat berbatasan dengan Desa Karanggedang.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen dalam publikasi "Kecamatan Sruweng Dalam Angka 2025," luas wilayah Desa Giwangretno adalah 1,39 kilometer persegi (km2) atau 139 hektare. Dengan jumlah penduduk sebanyak 3.120 jiwa (terdiri dari 1.575 laki-laki dan 1.545 perempuan), desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 2.245 jiwa per kilometer persegi, sebuah angka yang ideal untuk desa agraris dengan keseimbangan antara lahan produksi dan permukiman.
Demografi Masyarakat Petani-Peternak
Mayoritas mutlak penduduk Desa Giwangretno adalah petani dan peternak. Ini adalah sebuah komunitas homogen yang berbagi nilai, etos kerja dan cara pandang yang sama, yang semuanya berakar pada budaya agraris. Pengetahuan tentang pengolahan tanah, pemilihan benih, sistem irigasi, dan pemeliharaan ternak diwariskan dari generasi ke generasi. Keterikatan yang kuat terhadap tanah dan ternak membentuk karakter masyarakat yang ulet, sabar, dan memiliki ikatan sosial yang erat.
Sinergi Pertanian dan Peternakan sebagai Pilar Ekonomi Utama
Perekonomian Desa Giwangretno adalah contoh textbook dari sistem pertanian terintegrasi yang efisien dan berkelanjutan. Dua sektor utama berjalan bersinergi, menciptakan siklus ekonomi yang saling menguatkan.Pilar pertama dan utama adalah pertanian padi. Desa ini merupakan salah satu lumbung padi andalan di Kecamatan Sruweng. Didukung oleh jaringan irigasi teknis yang sumber airnya berasal dari Sungai Kejawang, para petani mampu panen padi berkualitas sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun. Produksi yang melimpah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga memasok pasar yang lebih luas.Pilar kedua adalah sentra peternakan sapi potong. Hampir setiap keluarga petani juga memelihara sapi sebagai investasi, tabungan, dan sumber pendapatan tambahan. Keberadaan sektor peternakan ini bersimbiosis mutualisme dengan pertanian. Kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang organik untuk menyuburkan sawah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Sebaliknya, jerami sisa panen padi dimanfaatkan sebagai pakan ternak, menekan biaya produksi.
Peran Pemerintah Desa dalam Menjaga Ketahanan Pangan
Pemerintah Desa Giwangretno memfokuskan program dan kebijakannya untuk mendukung dan memperkuat ekosistem agraris yang sudah mapan. Prioritas utama adalah pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi untuk menjamin keadilan dan pemerataan distribusi air ke seluruh area persawahan. Pemerintah desa juga secara aktif memberikan dukungan kepada kelompok tani (Gapoktan) dan kelompok peternak, memfasilitasi akses terhadap penyuluhan, teknologi pertanian modern, serta program bantuan dari pemerintah kabupaten. Menjaga stabilitas produksi pangan adalah misi utama dari tata kelola desa.
Infrastruktur Penopang Agrikultur
Infrastruktur paling vital di Desa Giwangretno adalah jaringan irigasi. Saluran primer, sekunder, dan tersier yang terawat baik menjadi kunci keberhasilan panen dan merupakan aset komunal yang dijaga bersama. Selain itu, pemerintah desa juga terus berupaya meningkatkan kualitas jalan usaha tani untuk memperlancar proses pengangkutan sarana produksi (pupuk, benih) dan hasil panen. Fasilitas dasar lainnya seperti jalan desa yang beraspal, jaringan listrik, dan akses air bersih dari sumur juga telah tersedia secara merata, menopang kehidupan masyarakat yang layak.
Kehidupan Sosial dalam Ritme Alam
Kehidupan sosial di Desa Giwangretno berjalan harmonis, mengikuti ritme alam dan kalender pertanian. Tradisi gotong royong sangat kental terasa, terutama saat musim tanam, panen, atau saat ada warga yang sedang memperbaiki rumah atau menggelar hajatan. Lembaga sosial seperti kelompok tani, perkumpulan petani pemakai air (P3A), dan kelompok pengajian menjadi wadah utama interaksi warga. Di sinilah mereka berbagi informasi, memecahkan masalah bersama, dan memperkuat ikatan persaudaraan.
Penutup: Memupuk Kesejahteraan dari Kesuburan Tanah
Desa Giwangretno adalah bukti nyata bahwa kesejahteraan dapat dipupuk dari kesuburan tanah dan kerja keras yang tekun. Sebagai desa lumbung pangan yang mandiri, Giwangretno memegang peran strategis dalam ekosistem regional. Masa depan desa ini terletak pada kemampuannya untuk terus melakukan inovasi dalam teknologi pertanian, meningkatkan nilai tambah hasil panen dan ternak melalui pengolahan pascapanen, serta menjaga kelestarian Sungai Kejawang sebagai sumber kehidupan yang tak ternilai. Dengan terus merawat tanahnya, Desa Giwangretno akan terus menuai kemakmuran bagi generasi-generasi yang akan datang.
